Banjarmasin (SDPPI) – Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Klas II Banjarmasin kenalkan Aplikasi PeduliLindungi kepada pimpinan dan santri lima pondok pesantren di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru.
Aplikasi PeduliLindungi untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terpapar Covid-19 dan membantu pemerintah membatasi penyebarannya. Dengan meng-install dan mengaktifkan aplikasi, akan diketahui bila pernah berdekatan dengan orang yang telah dinyatakan positif. “Semakin banyak masyarakat yang meng-install, maka semakin efektif membatasi penyebaran virus,” jelas Kabalmon Banjarmasin Mujiyo, melalui siaran pesnya, Selasa (4/7/2020).
Penyebaran Covid-19 yang cukup tinggi di Banjarmasin dan disekitarnya, mendorong Balmon Banjarmasin bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat dalam membatasi penyebaran wabah tersebut. Keterlibatan pondok pesantren bisa sebagai penyambung lidah, mengingat masyarakat di Kalimantan Selatan mayoritas muslim. “Pesan-pesan berkaitan upaya pembatasan penyebaran Covid-19 akan lebih mudah diterima masyarakat apabila komunikatornya berasal dari kalangan pimpinan pondok pesantren atau ulama,” kata Mujiyo.
Sosialisasi virtual bertema “Partisipasi Kita Melindungi Yang Tercinta” ini diikuti 90 peserta. Tidak hanya para santri, kegiatan juga diikuti sejumlah mahasiswa dari Universitas Sari Mulia Banjarmasin, Politeknik Negeri Banjarmasin, pegawai Balmon Banjarmasin, dan utusan media.
Acara dipandu Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Provinsi Kalimantan Selatan Chairun Ni’mah. Hadir sebagai pembicara Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, selaku Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarmasin Machli Riyadi, Manager Government and Enterprise Service Telkom Witel Kalsel M Chayrudin Noer, dan Wakil Rektor III Universitas Sari Mulia Banjarmasin Agustinus Hermino Superma Putra.
Dalam paparannya, M Chayrudin Noer menguraikan cara kerja dan keamanan Aplikasi PeduliLindungi. Users yang men-install PeduliLindungi otomatis akan menghidupkan bluetooth dan lokasi (kecuali di-off secara manual). Bila user berdekatan, saling meng-copy ID anonim dan disimpan di ponsel masing-masing serta data center. Apabila salah satu user terdampak (PDP atau positif), maka user lain yang pernah berdekatan bisa diidentifikasi. “Pemerintah juga dapat melakukan push notifikasi kepada orang yang pernah berdekatan dengan pasien Covid-19 untuk melakukan protokol kesehatan,” urainya.
Dari sisi keamanan pemakaian bluetooth, lanjut M Chayrudin Noer, apabila ingin terhubung ke suatu ponsel, maka selalu meminta izin. Bila tidak diizinkan, tidak akan terjadi koneksi dari user ke user lain. Bluetooth masing masing operating system (Android dan IOS), juga selalu melakukan update atas security bluetooth pada operating system untuk keamanan masing-masing OS. Aplikasi sejenis lainnya di negara lain, seperti Singapore, India, Taiwan, dan lain-lain, belum ada laporan terkait keamanan Bluetooth.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan penanganan Covid-19 pada Juli-September 2020 ditargetkan dapat menurunkan kasus, meningkatkan kesembuhan, melawan stigma terhadap seseorang yang positif Covid-19, mengubah perilaku masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan, dan menghijaukan Kota Banjarmasin.
Kendala yang dihadapi, lanjut Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarmasin itu, masih ada masyarakat yang tidak disiplin dengan protokol kesehatan, masih ada kasus konfirmasi yang belum disiplin isolasi mandiri, rendahnya peran serta masyarakat untuk terlibat dalam percepatan penanganan kasus, dan Banjarmasin masih belum punya PCR. “Perlu adanya pengadaan PCR, mengedukasi masyarakat, membangun kebiasaan memakai masker dan jaga jarak, serta lawan stigma dengan peduli lingkungan,” tegasnya.
(Sumber/foto : Mujiyo, UPT Banjarmasin)
