Jakarta (SDPPI) – Seluruh peserta Pendidikan dan Latihan (Diklat) Training of Trainer (TOT) for Instructor IMO Model Course 6.09, yang berjumlah 36 orang, berhasil lulus, setelah mengikuti kegiatan sejak 16 sampai 24 September 2021, di Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BPPTL) Kementerian Perhubungan.

Kegiatan kali pertama yang dilakukan secara ofline setelah diturunkannya level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, ditutup oleh Kepala Subbagian Keuangan dan Umum BPPTL Daviq Wiratno mewakili Capt. Sahattua P Simatupang, M.M., M.H, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut.

“Dengan selesainya pendidikan dan pelatihan ini, peserta bisa kembali ke daerah mnasing-masing untuk memaksimalkan ilmunya sebagai pengajar,” katanya.

Para peserta, yang sebagian besar berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) meningkatkan kompetensi sebagai instruktur sesuai standar International Maritime Organization (IMO).

Diklat sepekan tersebut hasil kerjasama Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama BPPTL Kementerian Perhubungan.

Sebelumnya, saat pembukaan kegiatan sepekan lalu, Direktur Operasi dan Sumber Daya Ditjen SDPPI Dwi Handoko menyampaikan pentingnya diklat tidak hanya bagi pegawai Ditjen SDPPI. “Melainkan juga untuk negara. Ini baru satu tahapan menjadi instruktur. Nanti ada tahapan lain agar bisa sampai pada jenjang penguji. Saat ini, banyak sekali permohonan pelaut yang menginginkan sertifikasi REOR,” katanya.

Sertifikat Radio Elektronika dan Operator Radio (REOR) tersebut, jelas Dwi, berlaku internasional. Untuk itulah, pihaknya berharap dapat mencetak lebih banyak lagi pegawai yang mampu menjadi instruktur sekaligus penguji untuk memenuhi tuntutan masyarakat.

(Sumber/foto : Andry/Mukhsinun)