60 Persen BTS Terdampak Bencana di Sulteng Sudah Berfungsi Kembali

Menkominfo Rudiantara (kiri) didampingi Dirjen SDPPI Ismail pada Jumat (5/10/2018) di Kantor Kemkominfo di Jakarta menggelar jumpa pers mengenai perkembangan terbaru pemulihan jaringan telekomunikasi di Sulteng pascagempa dan tsunami.

Jakarta (SDPPI) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan bahwa dari sekitar 3.500 Base Transceiver Station (BTS) yang ada di daerah terdampak bencana di Sulawesi Tengah, 60 persennya sudah berfungsi kembali setelah upaya-upaya pemulihan yang dilakukan operator seluler bersama tim dari Kemkominfo.

Menurut Rudiantara, waktu kejadian 28 September 2018, ada gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulteng yang membuat jaringan telekomunikasi down (mati), dan BTS yang bisa beroperasi hanya sekitar 12 persen. Jadi 88 persen dari sekitar 3.500 BTS, semuanya mati.

“Kenapa mati, yang pertama karena pasokan listrik terhenti, dan kedua karena guncangan gempa dan tsunami yang membuat BTS miring atau roboh, yang jumlahnya itu sekitar 10 persen,” kata Rudiantara dalam jumpa pers mengenai pemulihan jaringan telekomunikasi di Sulteng pascagempa dan tsunami, di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Jumat.

Jadi dari BTS-BTS yang tidak berfungsi itu, 90 persennya karena tidak adanya pasokan listrik. Jadi prioritasnya adalah penyediaan listrik untuk mengoperasikan kembali BTS-BTS yang terdampak gempa dan tsunami.

Hingga tadi pagi, di Palu sudah 30 persen BTS yang sudah berfungsi kembali, kemudian Sigi 24 persen dari hanya 9 persen saat gempa, Donggala yang waktu kejadian beroperasi 20 persen sekarang sudah 37 persen. Ini setelah operator mengoperasikan genset atau listrik PLN yang sudah mulai tersambung kembali.

“Jadi secara keseluruhan, yang tadinya saat kejadian (BTS) hanya beroperasi 14 persen, sekarang sudah 60 persen. Mudah-mudahan dengan masuknya jaringan listrik PLN yang lebih masif lagi mulai hari ini, kita harapkan BTS yang aktif akan lebih banyak lagi,” tambah Menkominfo.

Kenaikan signifikan dari performa BTS seluler pascagempa dan tsunami di Sulteng ini tidak terlepas dari kerja keras tim pemulihan (recovery) dari empat operator (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata) dan dengan dukungan penuh tim dari Kemkominfo yang dipimpin Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail.

Sebagai informasi bahwa Menkominfo Rudiantara telah menunjuk Dirjen SDPPI Ismail untuk menjadi penanggung jawab percepatan pemulihan infrastruktur dan layanan sektor Kominfo pascagempa bumi dan tsunami di Sulteng dan sekitarnya.

Kemkominfo telah mengirimkan tiga tim untuk membantu proses pemulihan di Sulteng, dengan tim pertama dipimpin Dirjen SDPPI Ismail beranggotakan 30 orang yang bertugas membantu pemulihan jaringan telekomunikasi seluler, dan tim kedua beranggotakan 12 orang dipimpin Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latief menyediakan dan mendistribusikan telepon satelit serta perangkat internet satelit.

Sementara tim ketiga yang dipimpin Dirjen IKP Rosarita Niken Widiastuti bertugas membangun dan mengoperasikan media center.

Mendampingi Menkominfo dalam jumpa pers mengenai perkembangan pemulihan jaringan telekomukasi di Sulteng pascagempa, Ditjen SDPPI Ismail mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN dan Pertamina untuk mempercepat pemulihan BTS-BTS dan infrastruktur telekomunikasi lainnya.

Ismail juga sudah bertemu dengan manajemen Pertamina untuk mempercepat penyediaan bahan bakar minyak untuk mengoperasikan genset-genset guna memasok listrik bagi BTS-BTS sehingga bisa segera difungsikan kembali.

Kemkominfo, sebagaimana disampaikan Menteri Rudiantara, juga telah mengirimkan 64 unit telepon satelit yang didistribusikan ke posko-posko di Sulteng guna membantu penanganan dampak bencana gempa dan tsunami, khususnya di Donggala, Palu, Sigi, dan Parigi Moutong.

(Sumber/foto: Mukhsinun/Iwan)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`