ASN di Ditjen SDPPI Harus Fokus pada Hasil, Kompetensi dan Branding

Dirjen SDPPI Ismail, saat memberikan arahan pada  acara Akselerasi Penyerapan Anggaran pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI, di Hotel Alana Yogyakarta, Senin (17/2/2020).

Yogyakarta (SDPPI) – Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ismail mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di jajarannya fokus memperbaiki mindset.

Ia menekankan ada tiga fokus mindset yang harus diubah. Pertama, orientasi yang sifatnya proses harus diubah menjadi menuju hasil. “Output oriented ini mudah-mudahan menjadi pegangan kita. Dalam bekerja kita harus sampai di ujung result-nya,” kata Dirjen SDPPI dalam sambutan pada acara Akselerasi Penyerapan Anggaran pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI, di Hotel Alana Yogyakarta, Senin (17/2/2020).

Ia mengutip pesan Presiden, semua harus delivered, bukan sekadar sent. Kalau hanya sent itu baru terkirim, belum tentu dibaca, belum tentu dijalankan. “Apa yang kita keluarkan menggunakan uang negara itu ujungnya harus ada di masyarakat. Kalau sampai tidak ada impaknya di masyarakat, berarti kita kerjaannya belum selesai,” jelasnya.

Perubahan mindset kedua, lanjut Ismail, Ditjen SDPPI merupakan direktorat teknis yang penuh syarat dengan kebutuhan kompetensi. SDM di Ditjen SDPPI harus selalu belajar terus-menerus agar menjadi tenaga yang kompeten. “Orang-orang yang mengendalikan Ditjen SDPPI adalah man behind the gun. Kalau senapannya hebat, orangnya tidak, tidak akan berhasil,” jelasnya.

Ketiga, seluruh ASN milenial di lingkungan Ditjen SDPPI harus membantu program branding lembaga dengan memberikan pemahaman kepada publilk. “Kita perlu branding atau adanya pemahaman di luar tentang apa yang dilakukan Ditjen SDPPI. Kita melakukan pekerjaan yang tidak mudah dijelaskan pada publik,” katanya.

Pekerjaan mengurus spektrum frekuensi itu tidak mudah, sehingga perlu membuat suatu program yang berkesinambungan untuk menumbuhkan branding institusi secara keseluruhan. Semoga ini terus berjalan terus, termasuk aktivitas sosial media dari generasi milenial.

Setelah ketiga mindset di atas dijalankan, tambah Ismail, fokus beralih pada satu titik kata kunci transformasi digital. “Apa itu transformasi digital, yaitu mentransform atau memindahkan diri, bahasa agamanya itu hijrah, dari satu titik ke titik yang baru, dari yang belum memanfaatkan teknologi digital ke full menggunakannya,” tutup Ismail.

Turut hadir mendampingi Dirjen SDPPI, Sesditjen SDPPI R Susanto, Direktur Penataan Sumber Daya Denny Setiawan, Direktur Operasi Sumber Daya merangkap Plt Direktur Pengendalian SDPPI Dwi Handoko dan sejumlah staf di Ditjen SDPPI.

Sumber/ foto : Fandi R (Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`