Indonesia Jadi Rebutan Negara Maju

“Indonesia memiliki pertumbuhan teknologi yang cepat, karena memiliki potensi SDM  sangat besar. Otomatis juga menjadi potensi market, sehingga Indonesia menjadi sasaran atau rebutan  banyak negara maju,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Ismail pada Kolaborasi Multi-stakeholder TIK Nasional Tik-Talk dengan tema: Sinergi Penataan Insfastruktur Telekomunikasi Sebagai Platform Utama Transformasi Digital, Rabu (26/2/2020).

Jakarta (SDPPI) – Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi dan market besar di dalam era transformasi digital.

“Indonesia memiliki pertumbuhan teknologi yang cepat, karena memiliki potensi SDM sangat besar. Otomatis juga menjadi potensi market, sehingga Indonesia menjadi sasaran atau rebutan banyak negara maju,kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Ismail pada Kolaborasi Multi-stakeholder TIK Nasional Tik-Talk dengan tema: Sinergi Penataan Insfastruktur Telekomunikasi Sebagai Platform Utama Transformasi Digital, Rabu (26/2/2020).

Kegiatan ini diadakan dalam rangka merumuskan kebijakan umum, evaluasi, dan menetapkan langkah-langkah penyelesaian masalah strategis di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2014.

Bertindak sebagai narasumber, Dirjen SDPPI menegaskan Indonesia merupakan sasaran bagi negara maju di era digital. Generasi muda harus melek digital untuk manfaatkan itu.

Pemerintah, kata Dirjen SDPPI, membutuhkan masukan publik. Seringkali dalam acara seperti ini, ia diundang untuk menjadi narasumber. Padahal, sebagai orang pemerintahan, seharusnya lebih banyak mendengar terkait yang dilakukan pemerintah apakah sudah cocok dengan yang dirasakan publik.

Ia berharap acara Kolaborasi Multi-stakeholder TIK Nasional Tik-Talk ini tidak hanya jadi semacam tektok, bergantian dan bersautan saling mempertahankan argumen. “Seharusnya kita mencari solusi yang tepat dan langkah efisien dan efektif. Kalau istilah Presiden itu delivered, kita jangan hanya sampai batas diskusi, tapi harus delivered, langsung terasa impaknya,” katanya.

Acara di Hotel Aryaduta Jakarta tersebut dibuka oleh Garuda Sugardo, Anggota Tim Pelaksana Wantiknas. “Masa depan Indonesia adalah masa digital dimana IoT, Big Data, Smart City dan sebagainya, jadi infrastruktur nantinya akan saling bersinergi dan berkorelasi di era transformasi digital,” ucap Garuda dalam sambutannya.

Turut hadir sebagai moderator Eddy Satriya, Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selain Dirjen SDPPI, narasumber lainnya adalah Benny Kamil Kasubdit Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, dan Haulda Rosdiana, Guru besar Ilmu Kebijakan Pajak, Universitas Indonesia.

Dirjen SDPPI Ismail memaparkan materi Pemerataan Insfastruktur Telekomunikasi Sebagai Platform Utama Transformasi Digital di Indonesia. Dilanjutkan Benny Kamil mengenai Arah Kebijakan Pengembangan Kota Cerdas (Smart City) sebagai Upaya Mendorong Transformasi Digital pada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sedangkan Haulda Rosdiana mengenai Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi Sebagai Investasi dan Pendapatan Daerah di Masa Mendatang.

Sumber/ Foto : Fandi R (Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`