Kolaborasi Indonesia-Malaysia Dorong Infrastruktur Digital

Ketua Tim Penataan Alokasi Spektrum Frekuensi Radio untuk Dinas Penyiaran Benny Elian, dan Head of Department, Fixed and Broadcasting Service MCMC Yushida Mohd Yunus , usai penandatanganan Report dari Sub-Committee on Broascasting Service.

Bandung (SDPPI) – Indonesia dan Malaysia memperkuat koordinasi dan kerjasama secara inklusif dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur digital di kedua negara melalui harmonisasi penggunaan spektrum frekuensi radio.

Kolaborasi tersebut menjadi agenda dalam The 19th Meeting Of The Joint Committee On Communications (JCC) antara Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Malaysian Communication and Multimedia Commision. “Saya percaya kedua negara memiliki perspektif dan minat yang sama tentang pemanfaatan dan pengoptimalan teknologi untuk tujuan yang lebih besar dan bekerja untuk melindungi nilai-nilai dan kepentingan bersama,” kata Direktur Penataan Sumber Daya Denny Setiawan dalam sambutannya, Selasa (13/9/2022).

JCC merupakan pertemuan tahunan yang dilakukan kedua negara untuk membahas isu terkait penggunaan spektrum frekuensi radio. Kegiatan yang dilaksanakan pada 13 sampai 15 September 2022 kali ini bertempat di Hotel Grand Mercure Bandung.

Pertemuan membahas koordinasi dan harmonisasi penggunaan spektrum frekuensi radio, terutama di wilayah perbatasan. Tujuannya untuk memastikan sistem yang ada dan yang direncanakan beroperasi tanpa gangguan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penataan Alokasi Spektrum Frekuensi Radio untuk Dinas Penyiaran Benny Elian menjelaskan JCC terbagi dua agenda utama, pleno dan sub-komite. Pada agenda pleno membahas mulai dari kebijakan ataupun regulasi tiap negara, dan mungkin ada perubahan struktural lainnya. Dibahas juga hal-hal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak seperti data pengguna radio.

Adapun pada agenda sub-komite membahas hal yang lebih spesifik, mulai dari isu penyiaran hingga interferensi sinyal di perbatadan kedua negara. “Ada dua isu terkait penyiaran yang kita bahas, pertama tentang radio digital teristrial dan yang kedua terkait interferensi tv digital di sekitar wilayah Riau dan West Peninsula (Malaka),” urai Benny.

Terkait tv digital, diperoleh sharing pengembangan masing-masing negara. “Sehubungan dengan program ASO yang akan digelar pada 2 November 2022, Indonesia dan Malaysia telah menyepakati melakukan penyesuaian kanal agar tidak terjadi bentrokan. Disepakati pada Oktober akan disesuaikan,”tambahnya.

Hadir pada The 19th Meeting Of The Joint Committee On Communications (JCC) Head Spectrum Planning and Assignment Division Malaysian Communications and Multimedia CommisionTuan Syed Khairulazrin Syed Khairuldin. Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan delegasi Indonesia dan akan terus berkomitmen. “Pekerjaan yang kita lakukan tidak berhenti di sini dan saya yakin ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti melalui korespondensi serta agenda yang harus ditangani di pertemuan lain,” katanya.

Komitmen dan dukungan terus menerus oleh semua pihak, lanjutnya, sangat dihargai, terutama dalam memastikan keselarasan penggunaan spektrum di wilayah perbatasan. “Saya harap kita dapat melanjutkan semangat kolaborasi dan pengertian ini untuk tahun-tahun mendatang,” ucapnya.

Hadir mendampingi Direktur Penataan Sumber Daya Denny Setiawan, Kepala Balmon Batam, Kepala Balmon Pekan Baru, Kepala Balmon Bandung, Kepala Lokmon Tanjung Selor, Ketua Tim, Staf terkait di Ditjen SDPPI dan Perwakilan dari Operator Seluler maupun lembaga penyiaran. Sedangkan perwakilan dari delegasi Malaysia sebanyak 30 orang.

(Sumber/foto : Intan P/Alifa, Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`