Radio Malabar Hubungkan Bandung-Netherlands Sejak 1923

Radio Malabar diresmikan pada tanggal 5 Mei 1923

Bandung (SDPPI) – Radio Malabar tercatat dalam sejarah telekomunikasi sebagai salah satu komunikasi nirkabel pertama di dunia. Stasiun radio itu telah menghubungkan Kota Bandung di Asia dan Amsterdam di Eropa.

Melalui siaran persnya, Rabu (29/7/2020), Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Bandung menjelaskan konektivitas dua kota di Indonesia dan Belanda telah berlangsung sejak 1923. Stasiun radio rancangan Dr Cornelis Johannes de Groot itu mulai dibangun pada 1916 di kawasan Gunung Puntang Pegunungan Malabar, di desa dan kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Teknologi komunikasi yang digunakan saat itu adalah dengan membentangkan antena sepanjang 2 km antara Gunung Puntang dan Halimun untuk memancarkan gelombang radio. Ketinggian antena dari dasar lembah rata-rata 350 meter. Antena dibangun mengarah ke Belanda yang berjarak sekitar 12.000 km dari Gunung Puntang.

Pada Senin (27-07-2020) Balmon Bandung bersama Dinas Kominfotik Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kominfotik Kabupaten Bandung mengelar Napak Tilas Radio Malabar. Kegiatan itu dipimpin oleh Kepala Dinas Kominfotik Jawa Barat.

Selain napak tilas sejarah, sinergitas Balmon Bandung dan Dinas Kominfotik dilakukan dalam rangka edukasi masyarakat. Radio siaran yang tertib frekuensi, akan menjadi media efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait Pandemi Covid-19.

(Sumber info : Luthfi/Wahyu)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`