Siaran Pers tentang Uji Coba Penyiaran Digital dalam Rangka Migrasi dari Analog menuju Digital


Berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi No.03B/KEP/M.KOMINFO/01/2006 tentang Pembentukan Tim Nasional Migrasi Sistem Penyiaran Analog ke Digital yang pimpin oleh Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, dimana anggota tim juga berasal dari industri media penyiaran. Saat ini tim nasional tersebut sedang melaksanakan uji coba siaran digital untuk penyiaran radio dan televisi.

Adapun tujuan umum dari uji coba digital ini adalah:

- Memberikan rekomendasi standarisasi digital di Indonesia

- Mencari strategi yang tepat untuk mentransisikan lembaga-lembaga Penyiaran Indonesia analog ke digital

- Melakukan studi terhadap kualitas siaran dengan system teknologi digital

- Mengantisipasi datangnya era konvergensi multimedia

Dalam uji coba yang direncanakan berakhir pada Desember 2006 ini Tim Nasional Digital bersifat sebagai aggregator dengan dukungan dari vendor-vendor seperti Rohde & Schwarz, Siemens (Thales), Nokia, RFS dan Lembaga-Lembaga Penyiaran di Indonesia selain dukungan dari pihak-pihak yang ditunjuk di dalam Tim Nasional Digital. Vendor-Vendor tersebut membantu Tim Nasional Digital di dalam menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya Uji Coba tersebut.

Standarisasi yang akan ditentukan oleh Indonesia ditunggu tidak hanya oleh Lembaga-Lembaga Penyiaran di dalam negeri akan tetapi juga dijadikan patokan oleh lembaga penyiaran seperti Brunei Darussallam, Thailand, Filipina dan Malaysia, mengingat pasar di Indonesia yang sangat signifikan di Asia Pasifik.

Uji Coba Televisi Digital

Untuk Televisi Digital uji coba ini menggunakan frekwensi UHF 27 untuk Digital Media Broadcast - Terrestrial (DMB-T), yang dikembangkan di Cina dan UHF 34 untuk Digital Video Broadcast - Terrestrial/Handheld (DVB-T/H), yang dikembangkan di Eropa. Saat ini untuk DMB-T menggunakan pemancar sebesar 500 watt dengan 16 panel antena sedangkan DVB-T/H menggunakan pemancar sebesar 425 watt dengan 4 panel antena. Kedua pemancar tersebut terletak di TVRI Senayan sementara sebuah pemancar lain disiapkan di Hambalang dalam rangka melakukan uji coba SFN (Single Frequency Network).

Di dalam Uji Coba ini Tim Nasional Digital telah berhasil melakukanOverlay Multiplexingpada sinyal DVB-T dan DVB-H sehingga kedua sinyal tersebut dapat dipancarkan di dalam 1 (satu) buah spektrum frekwensi UHF 34 (578000 kHz) dengan rentang sebesar 8 Mhz. Hal ini dilakukan selain untuk membuktikan teori bahwa DVB-H, yang telah diadopsi oleh ETSI sebagai standar teknologimobilepada tahun 2004, adalah juga derivasi dari DVB-T. Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dari Tim Nasional Digital sehingga dapat dilakukan efisiensi penggunaan kanal frekwensi dimana didapatkan 3 buah program untuk DVB-T (masing-masing dengan streaming MPEG2 pada 2 Mbps/sec) dan 8 buah program untuk DVB-H (masing-masing dengan streaming MPEG4 pada 384 kbps/sec).

Untuk mendemonstrasikan kehandalan Televisi Digital salah satu milestone uji coba adalah melalui rencana acara nonton bola bersama final piala dunia 2006 yang akan dihadiri oleh Presiden RI pada tanggal 9 Juli 2006.

Beberapa negara tetangga yang telah mentransmisikan sinyal televisi Digital antara lain Singapura (Mediacorp), Australia (Broadcast Australia) dan India (Doordarshan).

Uji Coba Radio Digital

Selain industri penyiaran televisi, Industri penyiaran radio juga melakukan uji-coba pada periode bersamaan. Uji coba siaran radio dilaksanakan oleh anggota Forum Radio Jaringan Indonesia (FRJI), uji coba dilakukan dengan menggunakan siaran Delta 99,1 FM.

Uji coba ini telah dilaksanakan pada periode Maret-Mei 2006 dengan mempergunakan IBOC(In-bound on Channel)system. Teknologi semacam ini telah dipergunakan di Amerika dan Filiphina. Kelebihan system ini adalah tidak perlu banyak melakukan perubahan dalam alokasi frekuensi, karena siaran digital dapat disisipkan (insert) di antara kanal frekuensi FM yang kini ada. Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan oleh Radio Sangkakala Surabaya, frekuensi 1062 AM.

Uji coba juga akan dilakukan untuk menggunakan system radio Digital DAB(Digital Audio Broadcasting).Sistem ini digunakan oleh dunia penyiaran radio di Eropa. Di Negara Asia system ini telah digunakan di Singapura. Kelebihan system digital penyiaran radio DAB adalah dengan menggunakan satu kanal frekuensi dapat diisi sebanyak 5 atau 6 program radio. Uji-coba DAB ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006 di radio Prambors, Ramako, Sonora dan I-Radio, ke empat radio tersebut berada di kota Jakarta. Uji coba system DAB akan menggunakan kanal frekuensi 10 D FHV.

Jakarta , 7 Juli 2006

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Tim Nasional Digital

Dra. Agnes Widiyanti

Direktur Penyiaran

Departemen Komunikasi dan Informatika

Telp : +62 21 34830708

Fax : +62 21 34830708

Email : agnesw2@depkominfo.go.id

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`