Menkominfo: Promosi dan Komersilkan Hasil Karya IFas-Fest

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate saat memberika  sambutan pada gelaran Innovations of Frequency and Standardization Festival (IFaS-Fest) Kamis (13/11/2022)

Jakarta (SDPPI) - Apresiasi telah berulangkali disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di setiap gelaran Innovations of Frequency and Standardization Festival (IFaS-Fest). Tahun ini, hasil karya kreatif generasi milenial Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) harus dipromosi dan komersilkan hingga keluar negeri.

“Era saat ini, inovasi sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Semoga tidak hanya di tingkat festival, tapi bisa dipakai untuk peningkatan layanan pemerintah, tidak hanya di Kemkominfo, bahkan dipromosikan ke lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, dikomersilkan agar menghasilkan produk dan jasa yang berguna mengisi kebutuhan dalam negeri. Lebih bagus lagi apabila menjadi subsitusi produk dan jasa impor,” kata Menkominfo, Kamis (13/10/2022).

Hadir langsung dalam acara puncak IFas Fest 2022 yang diadakan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Menkominfo mengingatkan posisi dan keadaan Indonesia dalam konstelasi dunia yang tidak sedang baik-baik saja. Indonesia termasuk negara yang cukup punya daya tahan di saat badai sempurna melanda dunia global. Pandemi masih berlangsung, perubahan geostrategis, perang yang berdampak pada terganggunya ekonomi, inflasi yang tinggi, bahkan hyper inflasi di beberapa negara. Rata-rata di atas 9%. Tapi, inflasi Indonesia di bawah 6%.

Lebih lanjut, ia menjabarkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun lalu mengalami kontraksi, rata-rata sekitar 3%. Lagi-lagi, Indonesia bisa bertahan di atas 5,4%. Tahun depan, potensi ekonomi stagnasi dan inflasi yang harus dihadapi dengan sigap. “Saya berharap seluruh keluarga besar SDPPI betul-betul memperhatikan, kekuatan kita yang masih bertumpu dan bertahan pada stimulus APBN. Penyerapan jangan ditunggu sampai akhir tahun, akselerasi harus dilakukan secepatnya,” pintanya.

Tahun depan, lanjut Johnny, apabila terjadi perubahan fundamental di dunia global, tantangan yang besar nanti berbasis pada stimulus pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Ditjen SDPPI harus melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan. Produk dan jasa sumber terbesarnya ada di Ditjen SDPPI, yaitu spektrum frekuensi radio, melalui farming dan refarming.

“Saya minta Balai Monitoring seluruh Indonesia melakukan inovasi dan bekerja dengan baik, agar spektrum kita aman dan bersih. Siapkan dengan sebenar-benarnya spektrum yang saat ini belum optimal penerimaan negaranya, susun dengan baik, tetapi tetap menjaga pemanfaatan dan kegunaannya. Efek ekonomi yang dihasilkan sangat besar dan akan terganggu apabila spektrumnya tidak ditatakelola dengan baik,” urai johnny.

Mengelola frekuensi ada penghasilan dan tantangannya. Menkominfo berharap intensifikasi dan ekstensifikasi menjadi perhatian. Semua industri telekomunikasi ekonomi digital bergantung pada inovasi, akurasi dan kecepatan kerja Ditjen SDPPI. Demikian halnya spektrum frekuensi, tanpa tersedia pitanya, maka tidak ada telekomunikasi.

Spektrum frekuensi akan menjadi penggerak lanjutan dari perekonomian di era transformasi digital, karena telekomunikasi sangat bergantung pada ketersediaan spektrum frekuensi.

“Yang terakhir, kita masuk era baru, Indonesia di era bonus demografi. Kita harus siapkan ruang dan generasi milenial sebagai generasi digital native untuk tampil secara optimal di era transformasi digital. Berilah kesempatan, karena mereka adalah generasi yang penuh inivasi dan kreativitas,” pungkasnya.

Sumber/foto : Setditjen SDPPI

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS-Fest 2024`