Dirjen SDPPI Ajak Mahasiswa Tingkatkan Kompetensi Digital

Dirjen SDPPI Ismail menjadi narasumber dalam kegiatan Seminar Nasional di Semarang, Rabu (18/10/2023).

Semarang (SDPPI) -- “AI berpengaruh dalam perkembangan ekonomi, misalnya sektor pertanian, keuangan, pemerintahan dan sebagainya. Banyak manfaatnya” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ismail pada Seminar Nasional ECOWEEK Tahun 2023 yang bertemakan Artificial Intelligence (AI) Development as a Basis for Creative Economic Growth, Rabu (18/10/2023).

Salah satu sektor yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan AI adalah sektor ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif meliputi industri seni, musik, film, permainan komputer, desain, dan sebagainya. Penerapan AI dalam ekonomi kreatif mampu memberikan manfaat besar, termasuk peningkatan efisiensi, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi.

Di hadapan ratusan mahasiswa peserta seminar yang berasal dari Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Ismail yang diundang sebagai salah satu pembicara menyampaikan bahwa teori teknologi yang hadir saat ini dalam kehidupan kita tidak dapat dibendung, “Yang bisa kita lakukan bagaimana kita mengadaptasi dan mengantisipasi hadirnya teknologi” tambahnya.

Namun dibalik penerapan suatu teknologi tentunya terdapat hal yang perlu diperhatikan semisal potensi ancaman yang ditimbulkannya. Dalam hal penerapan AI, risiko ancaman dapat berupa cyber security, misinformasi atau isu etika.

Tugas pemerintah saat ini adalah mempercepat manfaat dan meminimalisasi risiko AI di beberapa bidang prioritas, misalnya bidang kesehatan, dan reformasi birokrasi.

Yang tidak berubah dari AI ini adalah nilai-nilai dasar kemanusiaan “Saya yakin hubungan spiritual kita dengan Tuhan adalah hal dasar yang tidak bisa diubah dengan teknologi” tegasnya.

Untuk bisa memanfaatkan AI ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. selain koneksi sinyal internet harus bagus, peningkatan kompetensi, masalah regulasi serta ditambah dengan isu aplikasi, mengingat permasalahan saat ini aplikasi asing yang mendominasi di Indonesia.

Lebih lanjut Ismail juga mengingatkan mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi dan berwawasan digital darimana pun latar belakang jurusan pendidikannya “Sarjana hukum, dokter, atau ekonom kalau tidak berwawasan digital tidak dapat catch up dengan situasi AI kedepan” jelasnya.

Di akhir Ismail berharap dengan adanya seminar ini para mahasiswa dapat memahami konteks AI, dapat memahami perubahan-perubahan yang akan terjadi, juga personal branding yang dapat mulai dibangun dari sekarang. “Tingkatkan kompetensi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai dasar kemanusiaan dalam perkembangan teknologi ini” ucapnya.

Seminar yang diselenggarakan oleh UNISSULA Semarang ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, dan Ketua. Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) Teguh Prasetya sebagai pembicara.

(Sumber/Foto: Nita/Intan, Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2024`