Jakarta (SDPPI) - Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo mengadakan acara ICT Testing Talkshow and Coaching Session di Hotel Park Hyatt Jakarta Pusat, Selasa (12/12/23) untuk mengingatkan pentingnya pengujian perangkat telekomunikasi sebelum diperdagangkan di Indonesia.
“Pentingnya kesadaran bahwa perangkat telekomunikasi sangat berpotensi mengganggu kesehatan dan keselamatan kita, karena itu penting kehadiran pengujian untuk memastikan sebelum perangkat tersebut mendapatkan sertifikat dari Ditjen SDPPI”,ucap Kepala BBPPT Syaharuddin.
Dalam sambutannya, Syaharuddin menegaskan bahwa “Setiap alat perangkat telekomunikasi yang masuk dan beredar di Indonesia harus memenuhi standar teknis yang ditetapkan, dibuktikan dengan adanya sertifikat perangkat yang diuji oleh Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT)”.
“Peran kami untuk melindungi masyarakat bangsa indonesia yaitu memastikan bahwa perangkat telekomunikasi yang masuk dan beredar di indonesia aman dan tidak mengganggu keselamatan dari pengguna telekomunikasi tersebut”, jelasnya
Sesuai rencana strategis Kominfo tahun 2020 - 2024, saat ini BBPPT sedang disiapkan untuk menjadi laboratorium pusat pengujian telekomunikasi yang berstandar internasional. Maka dari itu, BBPPT melakukan peningkatan sarana prasarana secara konsisten dan berkesinambungan
“Tahun ini masih dalam proses dalam pengadaan beberapa alat ukur kami yang lebih kompetitif, unggul, dan memiliki cakupan ruang lingkup pengujian lebih luas sehingga setiap kebutuhan pengujian perangkat telekomunikasi diharapkan dilakukan secara one stop service” jelasnya.
Kegiatan talkshow dan Coaching session ini juga bertujuan untuk turut mengenalkan BBPPT kepada industri telekomunikasi maupun industri ICT lainnya. “Dengan pindahnya kami ke gedung baru di Tapos, dengan peralatan yang lebih lengkap, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keunggulan dan kemampuan dari laboratorium BBPPT. Sehingga dari adanya kegiatan ini, engineer kami dapat langsung menjelaskan bagaimana proses pengujian tersebut.”
Lebih lanjut Syaharuddin menjelaskan bahwa BBPPT sebagai laboratorium pengujian perangkat telekomunikasi tidak hanya melakukan pengujian secara komersial, melainkan menjadi sebuah pilar dari transformasi digital untuk menjawab tantangan dan sinergi pengembangan perangkat TIK di dalam negeri.
Pada kesempatan yang sama, Rika Ariyanti selaku Ketua Tim Kerja Kemitraan Strategis menegaskan bahwa peran BBPPT sebagai pilar terdepan untuk membawa Indonesia maju mendukung pengembangan ekosistem digital nasional yang berdaya saing dan inklusif serta adopsi teknologi sehingga lebih berkolaborasi dengan para stakeholder dalam inovasi dan inkubasi mengangkat TIK nasional.
Hadir sebagai narasumber, Edi Setiawan selaku Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan menyampaikan materi sertifikasi pada perangkat telekomunikasi pada alat kesehatan. Ia memaparkan tentang Dasar Hukum Perizinan Alat Kesehatan dan PKRT dan Penjaminan Keamanan, Mutu dan Manfaat Alat Kesehatan.
Sementara itu, Harry Arjadi, selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional menjelaskan bahwa kekuatan pendorong di balik perkembangan ini adalah digitalisasi ekonomi dan masyarakat yang berkembang pesat. Indah sukmaningsih, selaku ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan bahwa YLKI mendukung yang dilakukan BBPPT dalam pengujian dan sertifikasi terhadap perangkat TIK dan perangkat lainnya dengan fitur komunikasi yang menjadi bentuk perlindungan terhadap konsumen.
Materi “Pentingnya Transformasi Digital dan Sertifikasi Perangkat Telekomunikasi bagi Industri di Sektor Manufaktur” dijelaskan oleh Mareta Pratiwi selaku Executive Secretary of PIDI 4.0 Ia menegaskan bahwa perlu adanya Kolaborasi PIDI 4.0 dan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Kemenkominfo untuk mewujudkan percepatan transformasi digital.
(Sumber/Foto: Karina/Shava/Mukhsinun, Setditjen)
