- Besok pagi pada tanggal 17 Mei 2006, seluruh negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Telekomunikasi Sedunia (ITU) akan merayakan hari telekomunikasi sedunia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang perayaan World Telecommunication Day (WTD) ini Sekjen ITU Yoshio Utsumi menyampaikan pesan-pesan khususnya yang disebarkan ke seluruh negara-negara anggota ITU. Secara garis besar, Sekjen ITU menyatakan, bahwa dalam kurun beberapa tahun terakhir ini, ITU telah menandai kepeloporannya melalui fasilitasinya dalam penyelenggaraan dua KTT Masyarakat Informasi yang sangat bersejarah secara berturut-turut di Geneva tahun 2003 dan Tunis 2006. Kedua event tersebut cukup sarat dengan pesan politik dalam rangka mendukung pengembangan dan pemanfaatan informasi dan tehnologi komunikasi bagi tujuan-tujuan peningkatan taraf krehidupan manusia secara merata. Lebih lanjut dikatakannya, bahwa ITU terus mendorong bagi terealisasinya global cybersecurity yang perlu dipedulikan oleh seluruh stake-holder , karena realita ini akan semakin mendukung proses perdagangan, deal bisnis, banking, telemedicine, e-government dan bidang-bidang lain dapat berlangsung secara aman dari kemungkinan praktek cybercrime.
- 20 negara anggota penggagas ITU dalam pertemuan pertama International Telegraph Convention di Paris pada tanggal 17 Mei 1865 mungkin tidak membayangkan, bahwa historical efforts tersebut saat ini ditandai oleh keberadaan bidang telekomunikasi sebagai salah satu bidang kehidupan yang paling tinggi tingkat dinamikanya. Ketika masyarakat dimanapun saja dan kapan saja menggunakan telefon, memanfaatkan telefon seluler, mengirimkan pesan melalui mesin fax, saling chatting melalui internet, mendengarkan radio, menyaksikan siaran-siaran favorit di televisi dan bahkan sebentar lagi akan menyaksikan pesta sepak bola sedunia di Jerman, maka tanpa terasa masyarakat harus mengakui, bahwa inilah sebagian dari manfaat kehadiran ITU. Lebih spesifik lagi di Indonesia, bagaimana dampak politik Proklamasi 17 Agustus 1945 secara cepat kemudian dapat ditransmisikan pesan politiknya ke berbagai penjuru dunia melalui peralatan radio yang masih sangat sederhana, dan bagaimana tragedi Tsunami di Aceh dan Nias segera cepat menggugah kepedulian kemanusiaan seluruh dunia tanpa perbedaan agama, etnis, kwepentingan politik, ekonomi dan budaya tersebut menuntut pengakuan jujur pada publik pada segmentasi apapun, bahwa telekomunikasi telah memberikan andil besar bagi dinamika dan pasang surutnya kehidupan bangsa Indonesia.
- Bagi Indonesia (yang mulai bergabung dengan ITU sejak tanggal 1 Januari 1949), pesan yang disampaikan oleh Sekjen ITU dalam rangka WTD ini sangat relevan dan signifikan, karena memungkinkan seluruh pihak yang terkait dengan upaya pemerintah, operator, LSM dan berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan pengembangan telekomunikasi dipaksa untuk terus melakukan akselerasi secara lebih optimal dalam pengembangan telekomunikasi dan bukti konkret pemanfaatannya bagi masyarakat luas. Upaya Ditjen Postel (sebagai administrator keanggotaan Indonesia di dalam ITU) dalam kurun waktu beberapa waktu bulan terakhir ini untuk "meningkatkan speed" pengaturan regulasi sejumlah isyu-isyu telekomunikasi yang strategis dan prioritas menunjukkan, bahwa Ditjen Postel harus lebih ekstra keras dalam akselerasi tersebut, yang kadang kala meniupkan iklim baru yang sangat kondusif bagi pengembangan regulasi telekomunikasi, meski pada sisi lain esensi regulasi-regulasinya ini sering disikapi secara painful oleh sebagian pihak yang agak terkejut dengan iktikad transparansi regulasi telekomunikasi Ditjen Postel akhir-akhir ini, karena di antaranya masih besarnya "pekerjaan rumah" yang harus diatasi oleh Ditjen Postel bersama seluruh penyelenggara telekomunikasi adalah indikatot kondisi teledensitas yang masih buruk seperti data performansi telekomunikasi nasional sampai dengan akhir tahun 2005 di bawah ini (ini belum termasuk data dari beberapa operator lainnya):
PERFORMANSI TELEKOMUNIKASI NASIONAL
Performance Of National Telecommunication
( 1999 - 2005 )
Jenis Data | Satuan | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | |
Type Of Service | |||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | |
I. Potensi Data Telepon Tetap | |||||||||
Pelanggan PT. Telkom | |||||||||
1. Kapasitas Sentral (Exchange Capacity) | s.s.t | 8,350,731 | 8,358,731 | 8,480,873 | 9,103,638 | 9,519,366 | 11,873,696 | 13,200,589 | |
2. Kapasitas Terpasang (Installed Lines) | s.s.t | 7,429,262 | 7,429,262 | 7,666,548 | 8,400,662 | 9,598,752 | 11,682,927 | 13,169,617 | |
3. Kapasitas Terpakai (Line in Services) | s.s.t | 6,000,193 | 6,080,193 | 6,769,796 | 7,750,035 | 8,058,139 | 9,988,718 | 12,747,998 | |
4. Pelanggan (Subscribers) | s.s.t | 5,810,951 | 5,810,951 | 6,414,348 | 7,347,166 | 7,650,349 | 9,565,185 | 12,333,541 | |
a. T.U Koin (Coin Phone) | s.s.t | 70,795 | 70,795 | 57,577 | 77,459 | ||||
b. T.U Kartu (Card Phone) | s.s.t | 49,584 | 49,584 | 60,126 | 54,161 | ||||
c. Wartel/Kios/T.U.T (STT) | s.s.t | 148,863 | 148,863 | 233,343 | 271,249 | ||||
6. Keberhasilan Panggil (Call Completion Rate) | |||||||||
a. Lokal (Local) | % | 70.63 | 72.97 | 73.92 | 75.64 | 77.29 | 78.31 | ||
b. SLJJ (Long Distance) | % | 62.98 | 65.82 | 65.67 | 66.61 | 69.54 | 71.08 | ||
7. Densitas/Density (SST per seratus penduduk) | % | 2.93 | 3.07 | 3.25 | 3.45 | 3.54 | 3.67 | ||
Pelanggan PT. Batam Bintan Telekomunikasi (BBT) | 2,878 | 2,530 | |||||||
Pelanggan PT. Indosat (StarOne) | s.s.t | 62,716 | 235,036 | ||||||
Pelanggan PT. Bakrie Telecom (Esia) | s.s.t | 400,000 | 486,211 | ||||||
II. Potensi Data Telepon Seluler | |||||||||
1. Telkomsel | |||||||||
a. Pelanggan Prepaid (Prepaid Subscribers) | unit | 588,024 | 1,029,903 | 2,386,821 | 5,087,767 | 8,581,773 | 14,963,000 | 22,798,000 | |
b. Pelanggan Post (Postpaid Subscribers) | unit | 437,197 | 657,436 | 865,211 | 923,005 | 1,007,034 | 1,328,000 | 1,471,000 | |
2. Indosat (Satelindo&IM3) | |||||||||
a. Pelanggan Prepaid (Prepaid Subscribers) | unit | 560,283 | 870,410 | 1,730,365 | 3,341,072 | 5,600,882 | 9,214,663 | 13,836,046 | |
b. Pelanggan Post (Postpaid Subscribers) | unit | 181,204 | 184,921 | 188,782 | 241,576 | 361,562 | 539,944 | 676,407 | |
3. Excelcomindo | |||||||||
a. Pelanggan Prepaid (Prepaid Subscribers) | unit | 355,000 | 728,000 | 1,184,000 | 1,639,000 | 2,908,000 | 3,743,000 | 6,802,325 | |
b. Pelanggan Post (Postpaid Subscribers) | unit | 33,000 | 38,000 | 39,000 | 41,000 | 36,000 | 48,000 | 176,194 | |
4. Mobile-8 (Fren) | |||||||||
a. Pelanggan Prepaid (Prepaid Subscribers) | unit | 500,000 | 1,150,000 | ||||||
b. Pelanggan Post (Postpaid Subscribers) | unit | 50,000 | |||||||
Sumber : | Direktorat Telekomunikasi dan Informatika - Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi | ||||||||
PSTN | 5,810,951 | 5,810,951 | 6,414,348 | 7,347,166 | 7,650,349 | 10,030,779 | 13,057,318 | ||
Selular | 2,154,708 | 3,508,670 | 6,394,179 | 11,273,420 | 18,495,251 | 30,336,607 | 46,909,972 | ||
Prepaid | 1,503,307 | 2,628,313 | 5,301,186 | 10,067,839 | 17,090,655 | 27,920,663 | 43,436,371 | ||
Postpaid | 651,401 | 880,357 | 1,092,993 | 1,205,581 | 1,404,596 | 1,915,944 | 2,323,601 |
- Yang penting bagi Ditjen Postel, WTD ini hendaknya disikapi sebagai momentum untuk mendorong seluruh entitas telekomunikasi lebih menunjukkan keperpihakannya kepada kepentingan sosial masyarakat umum. Kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih banyak ditimpa oleh berbagai masalah yang sangat multidimensional menuntut adanya proses perenungan dan action plan yang lebih komprehensif, bahwasanya telekomunikasi akan tetap diharapkan memberikan kontribusi yang konstruktif untuk menginteraksikan berbagai lapisan masyarakat secara lebih solid, lebih demokratis dan lebih transparan tanpa harus saling konfrontatif yang kontra produktif. Ditjen Postel akan selalu berusaha terbuka dan obyektif terhadap seluruh masukan yang ekstrem sekalipun bagi perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang lebih baik.
Kepala Bagian Umum dan Humas,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id