Anyer (SDPPI) – Unit pelaksana teknis (UPT) terdekat harus mendukung UPT terdampak bencana. Dukungan mulai dari penyiapan catu daya, penginstalan sistem komunikasi radio (HF dan VHF), penempatan repeater, antena, hingga pendirian tenda.
Langkah-langkah dalam memberikan dukungan in menjadi bagian dari kegiatan Simulasi Dukungan Komunikasi Kebencanaan yang digelar bersama antara UPT Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Banten, Lampung, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, Selasa (27/9/2019). Selain kelima UPT, kegiatan di Pasir Putih Anyer tersebut juga diikuti BNPB, Basarnas, Lapan, ORARI, dan RAPI.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensimulasikan bagaimana bila suatu saat nanti terjadi bencana di suatu daerah, tentu saja ini sama-sama tidak kita inginkan,” kata Direktur Operasi Sumber Daya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Dwi Handoko, dalam sambutannya.
Melalui kegiatan bersama ini, lanjut dia, kemampuan taktis aparat dan sarana Dukungan Komunikasi Radio (Dukomrad) penanggulangan bencana dapat ditingkatkan. Khususnya, mengantisipasi suatu waktu terjadi bencana yang membuat komunikasi lumpuh. “Kejadian semacam itu sudah pernah terjadi di Palu dan Lombok tahun lalu. Jadi dimana pada saat itu komunikasi tidak bisa dilakukan, butuh beberapa hari sampai komunikasi benar-benar pulih,” ungkapnya.