Dicari 100 Solusi IoT Karya Anak Negeri

Dirjen SDPPI Ismail dalam Konpers yang disiarkan melalui live streaming Youtube, Selasa (12/04/2022).

Jakarta (SDPPI) – Lewat ajang IoT Creation 2022, dicari 100 Solusi berbasis IoT karya anak negeri. Ajang pencarian ini melalui gelaran The 4th IoT Creation: Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders, besutan bersama Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI).

Direktur Jenderal Sumber Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail mengatakan pelaksanaan kegiatan tahunan itu menyelaraskan agenda dengan tema Presidensi G20 Indonesia 2022. “Sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia, kegiatan IoT Creation kita usung dengan tema Recover Stronger, Stronger Collaboration Beyond Borders. Artinya, kita ingin lebih kuat melakukan recovery setelah masa pandemi Covid-19 dan akan berkolaborasi yang tidak ada lintas batas antar stakeholders, tidak ada lintas batas daerah,” ujarnya dalam Konferensi Pers IoT Creation 2022 secara hybrid dari Ruang Rapat Lantai 13 Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (12/04/2022).

Ia menambahkan, dengan upaya percepatan pertumbuhan ekosistem IoT ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas Indonesia, dan mempererat kolaborasi berbagai pihak untuk membangun ekosistem IoT asli Indonesia untuk membentuk masa depan digital Indonesia di era pascapandemi COVID-19.

Ismail menegaskan dalam ajang IoT Creation 2022, Kemkominfo mendorong perkembangan IoT dengan memfasilitasi para makers. “Benar-benar kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, khususnya adik-adik makers untuk bersama-sama kita melakukan kreasi mendorong perkembangan IoT,” ucapnya.

Menurut Dirjen SDPPI, IoT Creation 2022 merupakan momentum penting untuk mendorong kreasi konten IoT lokal. Kegiatan yang telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut itu juga melibatkan asosiasi IoT di Indonesia dan seluruh stakeholders IoT di Indonesia.

“IoT Creation merupakan sebuah program yang kita lakukan dalam rangka pencarian, pembekalan, hingga mendorong terbentuknya startup lokal yang fokus mengembangkan perangkat dan solusi IoT dari berbagai daerah di Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan alasan Kemkominfo sangat fokus dan antusias terhadap pengembangan IoT, karena teknologi baru itu menjadi solusi yang mengintegrasikan perangkat dan aplikasi untuk menyelesaikan masalah khas ke-indonesia-an. “Jadi ada unsur konten lokal yang sangat tinggi menyelesaikan IoT. Sehingga kami Kemkominfo di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat, memiliki satu komitmen yang kuat untuk membawa solusi-solusi dalam rangka meningkatkan local content, mengkreasikan solusi-solusi anak bangsa untuk digunakan di Indonesia sendiri,” tuturnya.

Menurut Dirjen SDPPI Kemkominfo, teknologi IoT memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan dengan teknologi lain. Pasalnya, IoT membutuhkan sentuhan kustomisasi lokal. “Teknologi IoT akan benar-benar menguntungkan dan bermanfaat jika dia bersifat lokal dan spesifik. Hal ini dikarenakan teknologi IoT secara khusus akan menyelesaikan masalah yang spesifik, yang khas yang ada di satu daerah,” ungkapnya.

Teknologi IoT hadir sebagai solusi one feat for all atau solusi yang berlaku untuk umum secara keseluruhan. Keunikan inilah yang mendorong Kementerian Kominfo mengajak generasi muda khususnya para makers dan stakeholders termasuk didalamnya produk infrastruktur, perangkat dan sebagainya untuk bersama-sama menciptakan inovasi baru agar bisa menyiapkan IoT solution di Indonesia untuk semua sektor yang membutuhkan.

“Jadi ketika kita berbicara tentang penyelesaian solusi permasalahan pertanian, mungkin banyak solusi IoT yang dikembangkan di banyak negara di area pertanian. Namun, pertanian Indonesia tentu memiliki kekhususan seperti daerah khatulistiwa, memiliki cuaca tersendiri, kebutuhkan sensor dan solusi yang berbeda dengan negara-negara lain,” paparnya.

Kehadiran IoT dengan sentuhan kustomisasi menjadi peluang pengembangan konten lokal yang sangat tinggi. Termasuk dalam penyelesaian masalah serta solusi di sektor logistik, industri keuangan, manufaktur, hingga bangunan.

Dari sisi teknologi, IoT sifatnya solusi kreatif, Ismail meyakini besar potensi bagi anak muda di Indonesia untuk membangun solusi yang mampu mengkombinasikan antara perangkat IoT dari sisi hardware serta dari sisi solusi teknologi platform dan aplikasi menjadi solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat.

Lebih lanjut Dirjen Ismail menjelaskan, kegiatan IoT Creation 2022 terdiri atas rangkaian kegiatan seminar di lima kota dengan lima tema berbeda yang berlangsung secara hybrid dengan menggunakan platform video conference dan YouTube.

Agenda tersebut dianjutkan dengan kegiatan hands on workshop di lima kota dengan target peserta sebanyak 20 tim per kota, kompetisi bagi 100 tim peserta workshop, kompetisi IoT solution hub bagi perusahaan penyedia solusi IoT yang sudah memiliki badan hukum dengan hadiah fasilitas uji lab hingga sertifikasi perangkat SDPPI dan juga dengan mungkinkan dengan hadiah uang tunai.

“Penyelenggara juga menyediakan pameran ide dan produk bagi finalis atau pemenang kompetisi penghargaan award dari berbagai perusahaan penyedia layanan IoT,” tandasnya.

Hadir pada Konferensi Pers IoT Cration 2022, Direktur Standardisasi PPI Mulyadi, Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya, General Manager Business Development Polytron Joegianto, Koordinator Standar Telekomunikasi Radio Indra Utama, serta pejabat dan staf terkait.

Sumber/ Foto : Rilis SDPPI/Fandi R (Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`