Siaran Pers No. 111/DJPT.1/KOMINFO/IX/2006
Partisipasi Indonesia Dalam TELMIN (Telecommunications Ministerial Meeting) 2006 di Brunei Darusalam


  1. Pada pagi hari ini tanggal 18 September 2006, Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan A. Djalil akan mulai memimpin delegasi Indonesia pada Pertemuan Tahunan Para Menteri-Menteri Bidang Telekomunikasi Negara-Negara Anggota ASEAN di Brunei Darusalam. Pertemuan TELMIN ini akan berlangsung selama dua hari (18 dan 19 September 2006). Sedangkan TELMIN sebelum-sebelumnya telah berlangsung di Kuala Lumpur (2001), Manila (2002), Singapura (2003), Bangkok (2004), dan Hanoi (2005). TELMIN 2006 ini, seperti biasanya, didahului dengan TELSOM (Telecommunications Senior Officials Meeting) di Brunei Darusalam juga dan telah berlangsung pada tanggal 14 s/d. 16 September 2006, dan dalam TELSOM 2006 tersebut, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar.
  2. TELMIN 2006 ini sangat penting artinya dalam rangka menopang fokus perhatian para pemimpin ASEAN untuk mendorong kemajuan, integrasi dan pertumbuhan ekonomi, serta mmperpendek jurang perbedaan pembangunan melalui transfer tehnologi, pengembangan inftrastruktur, pembangunan kapasitas, pemerintahan yang baik serta pengembangan perdagangan dan investasi menjelang dilaksanakannya masyarakat kerjasama ekonomi ASEAN pada tahun 2015. TELMIN 2006 ini juga didorong juga oleh komitmen yang dihasilkan dalam WSIS (World Summit on Information Society) 2005 di Tunis yang menyepakati seluruh negara untuk komited dalam melakukan percepatan penyebar luasan akses informasi.
  3. Beberapa hal penting yang diperkirakan akan disepakati dalam TELMIN 2006 adalah di antaranya sebagai berikut:


    1. Mengintensifkan program pelatihan dan pembangunan kapasitas untuk memfasilitasi transaksi elektronik lintas negara dan penggunaan tanda-tangan elektronik, dengan didukung secara terus-menerus oleh dialog kemitraan dan lembaga-lembaga internasional lainnya.
    2. Meningkatkan kegiatan pembangunan kapasitas untuk mendukung pengembangan e-readiness dan Masterplan ICT negara-negara anggota ASEAN.
    3. Mendorong pengembangan standar kemampuan ICT secara profesional di kalangan negara-negara anggota ASEAN dalam melaksanakan penyusunan standard keahlian ICT melalui sharing pengetahuan standard keahlian ICT dan mekanisme sertifikasinya,
    4. Mengintensifikasi program pembangunan kapasitas dan pelatihan untuk Computer Emergency Response Teams (CERTs) di kalangan masing-masing negara (seperti ID-SIRTI di Indonesia).
    5. Mendukung pengembangan penggunaan produk domestik (local content) dalam bidang ICT pada seluruh tingkat kehidupan mastarakat di tahun 2007.
    6. Mendorong penyebar luasan penggunaan ICT sebagai cara untuk memperepat pembangunan kapasitas di masing-masing negara anggota ASEAN, baik untuk seluruh kalangan jender maupun segmentasi masyarakat, khususnya para peklerja rumah, pada awal tahun 2007.
  4. Sebagai informasi, pada TELMIN di Bangkok tahun 2004, TELMIN sepakat membentuk ASEAN ICT Fund yang jumlah totalnya 5 juta USD yang diperoleh dari kontibusi yang sama dari para anggota. Dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat implementasi program kerja ICT ASEAN melalui seed funding bagi projek yang layak, juga untuk projek dengan menarik co-funding dari para mitra dialog. Pada pertemuan TELSOM ini telah diinformasikan tentang status dari ASEAN ICT Fund dimana Indonesia bersama Malaysia dan Singapura telah melunasi sumbangan tahun pertama sebesar 100 ribu USD.
  5. Beberapa hal penting lain yang juga diperkirakan akan disepakati dalam TELMIN 2006 ini adalah sebagai berikut:


    1. Membentuk ASEAN ICT Centre (AICTC) sebelum tanggal 31 Maret 2007.
    2. Bertekad menjamin suksessnya ICT Fund dengan membayar tepat waktu dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaannya.
    3. Mendorong pendirian ICT Excellent Center di masing-masing negara anggota.
    4. Mempererat kerjasama dan dialog dengan Mitra Dialog seperti China, EU, Jepang, Korea, India dalam bidang kebijakan, pengembangan teknologi, dan rogram bersama capacity building dalam sector ICT.
    5. Menekankan e-ASEAN Business Council sebagia saluran komunitas bisnis ICT ASEAN ke TELSOM / TELMIN.
    6. Pembentukan e-YOUTH, forum khusus yang didedikasikan untuk mengangkat kebutuhan capacity building pemuda khususnya dalam pengembangan software.
    7. Melaksanakan projek prioritas sebagai berikut pada tahun 2007:

      1. Engaging ASEAN dialogue Partners in ASEAN Computer emergency Response Teams Incidence Drill (ACID II).
      2. Training workshop on Open Document Format (ODF).
      3. Capacity building training on the establishment of CERT for Lao PDR and Combodia,
      4. ASEAN ICT e-Mall to facilitate ICT trading
      5. Use of ICTs to empower homeworkers in ASEAN countries,
      6. ASEAN workshop on Public Domain and Content Development.
      7. E-Learning: e-Culture / e-Heritage for Youth,
      8. ASEAN ICT skill standard development,
      9. Engage ASEAN Dialogue Partners in IPv6 Capacity Building Initiatives,
      10. Developing a framework for a research and education network (REN),
      11. Free / Libre Open Source software (FLOSS) Distribution Kiosk
  6. TELMIN 2006 ini juga tetap mendorong untuk kelanjutan dialog kemitraan, khususnya dengan RRC, Komisi Uni Eropa, India, Jepang, Korea Selatan, dalam lingkup kerjasama bidang ICT seperti misalnya broadband, RFID, pengembangan konten, standarisasi, internet exchanges, kemunculan tehnologi baru, keamanan jaringan telekomunikasi dan infrastruktur ICT serta pertukaran infarmasi pengetahuan dan best practises. Dialog berlanjut serupa juga tetap harus berlanjut dengan ITU dan APT, khususnya dalam bidang kebijakan dan regulasi telekomunikasi, pengembangan infrastruktur telekomunikasi pedesaan dan perencanaan NGN.

Kepala Bagian Umum dan Humas,

Gatot S. Dewa Broto

HP: 0811898504

Email: gatot_b@postel.go.id

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`