Mataram (SDPPI) - Perangkat monitoring spektrum frekuensi radio harus selalu siap setiap saat guna mamastikan kegiatan pengawasan di lapangan dapat berjalan lancar dan tercipta penggunaan spektrum frekuensi yang tertib dan sesuai ketentuan.
“Agar tercipta kondisi tertib penggunaan spektrum frekuensi radio di lapangan maka monitoring harus dilaksanakan secara terus menerus. Untuk itu, tentu diperlukan ketersediaan perangkat monitoring yang siap untuk dioperasikan setiap saat,” kata Plt Direktur Pengendalian SDPPI Sardjono ketika membuka Workshop Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Monitoring Frekuensi Radio (SMFR) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (26/9).
Menjaga kesiapan perangkat monitoring ini merupakan tugas para pejabat fungsional pengendali frekuensi radio di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI yang berada di berbagai daerah di Indonesia.
“Kami mengharapkan setelah pelatihan ini para pejabat fungsional pengendali disamping selalu menjaga kesiapan perangkat monitoring, juga ikut serta merumuskan arah pengelolaan frekuensi radio kedepan,” imbuh Sardjono.
Sebelumnya, selaku ketua penyelenggara workshop ini, Kasi Pemeliharaan Sistem Informasi Monitoring Spektrum (SIMS) Suryono mengungkapkan bahwa workhop ini diikuti para pengendali frekuensi dari 15 UPT wilayah timur Indonesia, yakni Sulawesi, NTT, NTB, Ambon, dan Papua.
Workshop pemeliharaan ini merupakan yang ketiga dalam tahun ini setelah sebelumnya diselenggarakan di Pangkal Pinang (Bangka Belitung) dan Banjarmasin (Kalimantan Selatan).
Workshop yang berlangsung sampai Jumat (29/7) ini dibagi dalam empat sesi, yakni catu daya dan kelistrikan, aplikasi, trouble ticket, serta monitoring spektrum frekuensi radio dan pemeliharaan perangkat SMFR.
Sumber/Foto : Dit. Pengendalian/Yosep LH
