Siaran Pers No. 189/PIH/KOMINFO/9/2009
Evaluasi Umum Terhadap Kualitas Layanan Telekomunikasi Selama Lebaran 1 Syawal 1430 H


(Jakarta, 27 September 2009). Hari ini tepat 1 minggu sejak berlangsungnya perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 H dan merupakan puncak arus balik bagi waga masyarakat yang selama ini telah merayakan hari Lebaran di berbagai daerah di luar Jakarta, sehingga arus balik ini menimbulkan kemacetan di beberapa titik simpul kemacetan lalu lintas yang selama ini cukup populer baik di lintasan Pantura khususnya di Pamanukan, jalur Selatan khususnya di Nagrek, kawasan Puncak dan lain sebagainya. Kepadatan lalu lintas beserta kecenderungan kemacetannya tersebut meski sejauh itu masih cukup mengalir secara pelan-pelan cukup dirasakan Departemen Kominfo yang menggunakan jalur darat sejak mudik dan mengikuti arus balik dari beberapa titik tertentu, dimana sambil mudik dan balik sekalian untuk mengetahui kualitas layanan telekomunikasi yang dipersiapkan oleh beberapa penyelenggara telekomunikasi dalam suasana Lebaran tersebut.

Secara umum beberapa catatan penting dari evaluasi awal ini untuk keperluan Lebaran tahun 2009 ini adalah sebagai berikut (sedangkan evaluasi secara terperinci akan disampaikan oleh BRTI secara terpisah):

  1. Kualitas layanan telekomunikasi yang dilakukan oleh beberapa penyelenggara telekomunikasi pada umumnya cukup baik. Kondisi ini mungkin mengacu dan belajar dari kondisi Lebaran tahun 2008 dimana saat tersebut cukup krusial karena merupakan Lebaran pertama kalinya sejak terjadinya gelombang penurunan tarif telekomunikasi pada awal bulan April 2008, sehingga keraguan publik cukup mengemuka terhadap kecenderungan buruknya kualitas layanan telekomunikasi, namun pada kenyataan direspon secara cukup profesional oleh beberapa penyelenggara telekomunikasi dengan berbagai persiapannya secara optimal dan lebih baik sehingga kualitas layanan telekomunikasi di saat suasana Lebaran tahun 2008 masih cukup baik. Kondisi lain yang mendorong penyelenggara telekomunikasi untuk berusaha menjaga kualitas layanan telekomunikasi selama Lebaran tahun 2009 adalah karena makin intensifnya BRTI dalam melakukan pengawasan dan monitoring terhadap standar kualitas layanannya, sehingga BRTI tidak segan-segannya untuk langsung menyampaikan surat peringatannya (berdasarkan evaluasinya) jika ditemu –kenali adanya penyelenggara telekomunikasi yang turun atau buruk kualitas performansi layanannya selama Lebaran tahun 2009 dan juga pada hari-hari normal biasa di luar suasana Lebaran sekalipun.
  2. Kualitas layanan telekomunikasi justru sempat agak memburuk pada seminggu menjelang Hari Raya Idul Fitri dan itupun juga hanya pada beberapa layanan penyelenggara telekomunikasi tertentu dan sifatnya pada beberapa wilayah tertentu di luar area Jabodetabek. Dan terhadap kondisi tersebut, Departemen Kominfo dan BRTI juga sempat merasakannya secara langsung dalam koridor aktivitas pengawasan (dan secara kebetulan saat itu ada suatu radio FM di luar Jakarta yang sengaja mengadakan wawancara karena adanya keluhan sejumlah pelanggan suatu layanan tertentu), namun tidak sampai melayangkan surat peringatan karena proses pemulihannya dianggap cukup cepat dalam hitungan waktu dan tidak menimbulkan kepanikan publik. Akan tetapi, apapun kondisi kualitas layanan telekomunikasi selama Lebaran tahun 2009 ini tetap dimasukkan dalam salah satu catatan evaluasi BRTI dalam menilai standar kualitas layanan telekomunikasi selama setahun sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
  3. Puncak kenaikan trafik baik SMS dan suara (peningkatan pengiriman SMS lebih banyak dibanding penggunaan layanan suara) pada umumnya berlangsung pada H-1 dan H (D-day-nya) yang sangat variatif antara satu penyelenggara telekomunikasi dengan penyelenggara lainnya. Puncak pengiriman SMS pada umumnya terjadi mulai pada tanggal 19 September 2009 siang hari hingga 24 jam hari berikutnya. Himbauan BRTI agar para pengguna layanan seluler dan FWA (Fixed Wireless Access) untuk tidak secara sekaligus dalam jumlah puluhan atau ratusan mengirimkan SMS-nya secara broadcast namun secara bertahap rupanya cukup dipatuhi oleh sebagian besar pengguna layanan tersebut, sehingga kemungkinan stagnasi dapat diperkecil. Pada diri pengguna pun juga kadang memang harus efisien antara yang harus dikirimkan dan respon SMS ucapan Lebaran yang harus segera dikirim.
  4. Khusus untuk komunikasi data, mengingat pemakaian internet juga sudah cukup menonjol sebagai media untuk saling bersilarurakhmi, juga terjadi kenaikan, namun tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan penggunaan komunikasi data dan internet pada hari-hari kerja biasa yang didominasi oleh level corporate customer. Namun demikian, Departemen Kominfo dan BRTI sudah mengingatkan di awal untuk tidak mengambil resiko dengan hal tersebut, karena yang menjadi persoalan adalah adanya migrasi atau perpindahan peningkatan penggunaan dari semula yang terkonsentrasi di Jakarta dan sekitarnya, kemudian beralih ke beberapa daerah-daerah tertentu yang menjadi sentra-sentra mudik.
  5. Sebagaimana kelazimannya pada saat Lebaran, pada Lebaran tahun 2009 ini terjadi perpindahan penggunaan layanan telekomunikasi yang cukup signifikan. Mengingat hampir sebagian warga masyarakat Jakarta dan sekitarnya melakukan kegiatan mudik Lebaran, maka konsentrasi penggunaan layanan telekomunikasi selama Lebaran juga berubah dan peningkatannya pada umumnya hampir mencapai rata-rata 30% dibandingkan dengan Lebaran tahun 2008 namun dibandingkan dengan hari-hari biasa mencapai rata-rata lebih dari 100% untuk daerah-daerah yang menjadi tujuan mudik Lebaran tahun 2009.
  6. Departemen Kominfo pada beberapa rute jalur mudik Lebaran 2009 mengamati adanya penempatan sejumlah Mobile BTS yang sangat banyak jumlahnya yang dilakukan oleh beberapa penyelenggara telekomunikasi tertentu sebagai komitmen untuk meningkatkan kapasitas di beberapa titik yang diperkirakan pemusatan kemacetan lalu lintas mudik Lebaran.
  7. Selama berlangsungnya suasana Lebaran tahun 2009, Departemen Kominfo menerima cukup banyak telfon dan SMS yang menyampaikan keluhan kendala telfon dan pengiriman SMS. Terhadap hal-hal seperti itu, sebagian dijelaskan, bahwa destinasi (tujuan) yang ditelfon atau dikirimi SMS belum tentu sudah terjangkau layanan seluruh penyelenggara telekomunikasi baik untuk on-net (sesama penyelenggara) maupun off-net (lintas penyelenggara). Juga dijelaskan, bahwa belum tentu kegagalan pengiriman SMS misalnya karena kendala layanan penyelenggara telekomunikasi, karena ada kemungkinan disebabkan kendala teknis perangkat telekomunikasi pengguna yang bersangkutan, dan ketika kendala tersebut bisa diatasi, semuanya dapat terkirim dengan baik.

Namun demikian, cukup baiknya layanan telekomunikasi selama Lebaran tahun 2009 ini bukan tanpa catatan negatif, yaitu: a. Informasi dari beberapa penyelenggara telekomunikasi masih dirasa kurang lengkap misalnya tentang tarif yang berlaku selama Lebaran, beberapa daerah yang dijamin terjangkau atau tidak terjangkau layanan telekomunikasi masing-masing penyelenggara telekomunikasi dan tingkat kemampuan petugas-petugas posko jalur mudik dalam memberikan informasi bagi pengguna (harusnya lebih pro aktif dan lengkap penguasaan informasinya); b. Bagi masyarakat dalam lingkup segmentasi menengah ke atas mungkin dapat secara intensif melacak informasi layanan info mudik yang terkait dengan yang dipersiapkan oleh masing-masing penyelenggara telekomunikasi melalui browsinginternet, tetapi tidak selalu bagi lapisan menengah ke bawah. Sehingga para penyelenggara telekomunikasi tidak hanya jor-joran memasang umbul-umbul dan spanduk promosi secara sangat meriah di beberapa jalur mudik dengan info yang sama dan seragam saja, karena yang dibutuhkan adalah info spesifik dari layanan tersebut berikut tingkat keterjangkauannya di masing-masing daerah dan belum termasuk yang bukan lintasan utama jalur mudik; dan c. Bahwasanya tradisi mudik Lebaran ini merupakan suatu aktivitas rutin masyarakat, sehingga daerah-daerah yang menjadi destinasi padat mudik seharusnya sudah diantisipasi, namun demikian kenyataannyasuccessful call ratio (SCR) sering tidak sepenuhnya memuaskan, sehingga harus dilakukan berulang untuk menelfon seseorang lain di saat puncak Lebaran dan sesungguhnya tidak perlu terjadi mengingat kapasitas jaringan sudah ditingkatkan.

Sungguhpun demikian, Departemen Kominfo dan BRTI memandang perlu untuk menyampaikan apreasisi dan ucapan terima-kasih atas segala daya dan upaya yang telah dilakukan oleh beberapa penyelenggara telekomunikasi untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin bagi warga masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 H ini. Bagaimanapun juga kualitas layanan telekomunikasi tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu, dan diharapkan pada Lebaran tahun 2010 jauh lebih baik lagi dengan tetap menjaga kualitas layanan pada kondisi normal hari-hari biasa.

---------------

Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id , Tel/Fax: 021.350462).

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`