Siaran Pers No. 52/DJPT.1/KOMINFO/V/2006
Koordinasi Satelit Indonesia dan Malaysia


  1. Pada tanggal 4 s/d. 5 April 2006 akan berlangsung koordinasi satelit antara Administrasi Telekomunikasi Indonesia dan Administrasi Telekomunikasi Malaysia di kantor Ditjen Postel, Jakarta. Koordinasi satelit ini dilaksanakan sebagai kelanjutan koordinasi satelit sebelumnya, yang berlangsung pada tanggal 12 s/d. 14 September 2005 di Kuala Lumpur dan juga tanggal 24 s/d. 26 Januari 2006 di Jakarta. Dalam pembukaan acara koordinasi satelit besok pagi tanggal 4 Mei 2006, delegasi Indonesia akan dipimpin langsung oleh Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar (beranggotakan sejumlah pejabat dari Deplu Indonesia, Ditjen Postel, dan PT PSN), sedangkan delegasi Malaysia akan dipimpin langsung oleh Ketua MCMC (Malaysian Commission on Multimedia and Communication) Dr. Halim bin Shafie (beranggotakan sejumlah pejabat dari MCMC, Kementerian Energi, Pengairan dan Komunikasi, Deplu Malaysia, Measat, dan Astro).
  2. Dalam sejarah pelaksanaan koordinasi satelit yang pernah dilakukan antara Indonesia dengan negara-negara lain yang sesungguhnya sangat rutin diadakan setiap tahun secara home and away , pertemuan kali ini cukup spesial, karena untuk pertama kalinya akan dipimpin langsung oleh pejabat tinggi setingkat direktur jenderal dan demikian pula dengan pihak Malaysia yang setingkat seorang pejabat ketua badan regulator telekomunikasinya Malaysia. Pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia untuk hal serupa yang dipimpin oleh Dirjen Postel dan Ketua MCMC sebenarnya pernah berlangsung pada tanggal 5 September 2003 di Kuta – Bali, namun bukan untuk koordinasi satelit melainkan untuk pembentukan Joint Committee on Communication between Indonesia and Malaysia . Di samping itu, pertemuan pimpinan regulator telekomunikasi Indonesia dan Malaysia cukup berlangsung di sejumlah event pertemuan pos dan telekomunikasi yang berlingkup regional maupun internasional. Karena sifatnya yang khusus ini, sebelum pembukaan pertemuan koordinasi satelit berlangsung, Delegasi Malaysia akan mengadakan kunjungan resmi kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan A. Djalil pada tanggal 4 Mei 2006 pagi hari di kantor Depkominfo.
  3. Pertemuan koordinasi satelit akan membahas masalah penggunaan frekuensi C-Band dan Ku-Band agar tidak terjadi interferensi pada masing-masing wilayah layanan. Satelit yang dikoordinasikan adalah satelit Measat 148 ° Bujur Timur milik Malaysia yang dikelola oleh Measat dengan Palapa Pac 146° Bujut Timur milik Indonesia yang dikelola oleh PT PSN. Perkembangan koordinasi satelit itu telah memasuki perkembangan yang lebih baik yaitu dengan diselesaikannya koordinasi pada frekuensi C-Band sedangkan Ku-Band masih dalam proses penyelesaian yang cukup ketat. Pada masa datang Indonesia akan membutuhkan tidak hanya frekuensi C-Band saja tetapi juga frekuensi Ku-Band, hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kebutuhan frekuensi yang saat ini sudah cukup padat penggunaannya pada C-band.
  4. Dalam tahun 2006 ini, koordinasi satelit secara away yang sudah berlangsung adalah dengan Inggris di London, dan yang akan berlangsung secara away juga adalah dengan Jepang di Tokyo. Sedangkan yang telah berlangsung adalah dengan Malaysia pada bulan Januari 2006 yang lalu, dan yang akan berlangsung juga di Indonesia adalah dengan RRC. Siapapun negara-negaranya yang menjadi mitra koordinasi satelit dengan Indonesia setiap tahun selalu berbeda-beda tergantung kebutuhannya. Hanya saja yang cukup rutin adalah dengan Malaysia, Jepang, Thailand dan RRC.
  5. Khusus untuk koordinasi satelit kali ini, selain jumlah dan tingkat pimpinan delegasinya yang cukup spesial dari kedua negara, juga tidak terlepas dari berkembangnya isyu kontroversial masalah keberadaan penyelenggara siaran televisi berbayar PT Direct Vision yang telah menggunakan satelit Measat-2 (148E). Sehingga menyebabkan Dirjen Postel melalui suratnya No. 775/T/DJPT.4/KOMINFO/4/2006 tanggal 17 April 2006 telah memberikan peringatan kepada PT Direct Vision untuk menghentikan berbagai bentuk operasi yang menggunakan satelit Measat-2 (148E). Sebenarnya pertemuan koordinasi satelit ini tidak ada hubungannya untuk membahas keberadaan PT Direct Vision. Hanya saja, seandainya kedua belah pihak dapat berhasil menyelesaikan persoalan koordinasi satelitnya secara komprehensif dan berdampak resiprokal satu satu lain, maka Ditjen Postel secara fair dan obyektif akan sesegera mungkin menyelesaikan proses penyesuaian penerbitan izin landing right berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo No. 13/P/M.KOMINFO/8/2005 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Yang Menggunakan Satelit kepada PT Direct Vision dan tentu saja juga kewajiban untuk memperoleh ijin stasiun radio-nya (ISR) yang harus dilakukan oleh PT Direct Vision. Namun demikian sebaliknya, jika koordinasi satelit ini masih tidak menghasilkan progress yang berarti dan justru masih mensisakan cukup banyak persoalan, Ditjen Postel akan tetap bertindak tegas untuk sesegera mungkin mengeluarkan surat peringatan susulan lagi kepada PT Direct Vision.

Kepala Bagian Umum dan Humas,

Gatot S Dewa Broto

HP: 0811898504

Email: gatot_b@postel.go.id

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2024`