Ditjen SDPPI Kominfo Dukung Digitalisasi Aksara Nusantara Dalam Perangkat Seluler

Dirjen SDPPI Ismail menyampaikan dukungan dalam digitalisasi aksara Nusantara ke dalam perangkat seluler saat sharing session Digitalisasi Aksara Nusantara, Kamis (2/11/2023) di Jakarta.

Jakarta (SDPPI) – Sebagai cara meningkatkan rasa kepedulian terhadap budaya Indonesia, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berencana untuk memasukan aksara lokal ke dalam smartphone yang beredar di Indonesia.

“Pertumbuhan aksara ini akan jauh lebih bisa dipertahankan dan dilestarikan apabila compromise, adaptif dengan perkembangan kultur digitalisasi” ucap Direktur Jenderal SDPPI Ismail, dalam sambutannya pada acara Sharing Session Digitalisasi Aksara Nusantara, Kamis (2/11/2023).

Banyak hal yang positif yang akan bisa dibangun karena sehari-hari generasi baru kita bahkan mungkin diri kita sendiri tidak pernah lepas dari ponsel. “Kenyataan ternyata ponsel ini menjadi bagian dari hidup kita yang orang tidak bisa bekerja tanpa itu, maka kita harus memanfaatkannya” tambahnya.

Digitalisasi dan aksara nasional sama-sama punya background dan filosofi. “Kita coba mempertemukan supaya mempunyai konteks yang simbiosis mutualistis. Supaya aksara nasional yang property itu bisa tetap tumbuh berkembang dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, terutama generasi muda maka digitalisasi ini merupakan salah satu jawaban yang jitu” ujar Ismail.

Disisi lain digitalisasi ini juga memerlukan arah agar generasi muda dapat mengerti bahwa digitalisasi ini way of life yang dapat mengubah struktur dan karakter berfikir sehingga dapat membuat kita lupa sebagai bangsa Indonesia. Ismail menegaskan digitalisasi dapat diisi dengan hal-hal yang sifatnya produktif dan kontekstual dalam konteks kebangsaan.

“Krisis kebangsaan ini melanda hampir dari semua negara. Jadi harus kita akui bahwa digitalisasi ini borderless, worldwide tanpa mission bahkan stateless, gak punya negara, tidak bisa menggantikan peran fungsi negara dan pemerintah harus cepat mengambil langkah untuk mengantisipasi itu dan salah satunya dengan menambahkan hal-hal terkait budaya dalam smartphone” jelas Dirjen SDPPI.

Dirjen SDPPI Ismail berharap aplikasi yang dapat mengakomodasi huruf aksara ini nantinya dapat dihitung sebagai TKDN. “Nantinya bisa jadi opsi tambahan untuk menambah bagian TKDN agar semakin banyak kontribusi produk lokal dalam satu produk” katanya.

Ia juga yakin bahwa bangsa Indonesia kedepannya dapat menjadi bangsa yang progresif dan proaktif menjaga property kita sendiri. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaga property ini” tutupnya.

Hadir sebagai narasumber para penggiat aksara nusantara. Agung zaenal memaparkan tentang roadmap aksara nusantara yakni awal perjalanan ditemukannya aksara nusantara; Sementara Cokorda Rai Adi Pramartha menyampaikan proses pelestarian aksara bali ke lingkungan dunia pendidikan hingga menciptakan produk keyboard komputer aksara bali yang telah digunakan kalangan pendidikan di Bali.

Diaz Nawaksara bercerita tantangan dalam upaya melakukan digitalisasi aksara nusantara hingga berhasil berkolaborasi menciptakan aksara digital nusantara bersama rekan-rekan penggiat aksara nusantara. Serta bersama Rony Agung Rahmanto , praktisi teknologi informasi melakukan ujicoba aplikasi bernama "Transkara"yang terdiri dari aksara Kawi, Jawa, Sunda, Pegon dan Bali.

Kegiatan Sharing Session Digitalisasi Aksara Nusantara bertempat di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (2/11/2023). Hadir pada kegiatan ini, Direktur Standardisasi PPI Mulyadi, Ketua Tim Perencanaan, Program, dan Pelaporan Aryo Pamoragung, Ketua Tim Kepatuhan Standard Heru Yuni Prasetyo, Ketua Tim Harmonisasi Standar Nur Akbar, Ketua Tim Perumusan Standar Teknis Indra Utama, serta pejabat dan staf terkait.

(Sumber/ Foto : Fandi R/ Manda/ Shava, Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`